Perbedaan Antara Trading Saham dan Trading Forex
Perbedaan Antara Trading Saham dan Trading Forex
Exchanging Saham serta Trading Forex
Saham serta forex merupakan 2 dari sekian tak sedikit produk investasi yg mampu dipakai masyarakat. Biasanya kedua produk ini mampu dipergunakan untuk sistem exchanging. Hal yg dimaksud dengan exchanging disini merupakan memperjualbelikan saham serta forex dalam jangka waktu yg relatif pendek. Dengan andalan merchant mampu memperoleh keuntungan dari selisih harga jual serta beli saham maupun forex tersebut.
Walaupun sekilas terkesan serupa, melainkan ada beberapa perbedaan antara exchanging saham serta exchanging forex. Mari kita bahas satu per satu perbedaan antara exchanging saham serta exchanging forex:
#1 'Barang' yg Diperdagangkan
Dalam exchanging saham, produk yg diperdagangkan merupakan surat berharga kepemilikan saham sebuah perusahaan. Sementara itu dalam exchanging forex produk yg diperdagangkan merupakan kontrak harga valuta sebuah negara dengan valuta negara lainnya. Dalam exchanging forex Kalian akan menonton rasio antara harga sebuah valuta dengan valuta lainnya, tak sama dengan exchanging saham dimana kualitas saham sebuah perusahaan tak dibandingkan dengan produk saham lainnya.
#2 Jumlah Produk yg Diperdagangkan
Dalam exchanging saham tersedia lebih dari 10.000 saham di seluruh dunia sementara dalam exchanging forex tak ada terlalu tak sedikit pilihan.Seperti yg telah disebutkan pada poin pertama dalam exchanging forex sebuah valuta dibandingkan dengan valuta lainnya.Misalnya Euro kepada US Dollar assumed name yg biasa disebut EUR/USD Hanya ada 4 pasangan produk yg biasa disebut significant sets. Pasangan ini merupakan valuta yg dianggap withering kuat serta withering seringkali diperdagangkan dalam exchanging forex yaitu EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD/CHF.Sementara tersedia 3 pasangan lain yg dinamakan product sets yg pergerakannya cenderung berkolerasi positif dengan harga komoditi 1. Namun di samping pasangan-pasangan produk tadi tersedia juga beberapa pasangan lain. Hanya saja opsi produknya masih tak sebanyak produk yg diperdagangkan dalam pasar saham.
Sedikitnya produk dalam exchanging forex mampu menjadi kualitas positif serta sekaligus negatif. Positifnya merupakan para broker tak butuh pusing untuk memilih produk yg terlalu tak sedikit semacam pada exchanging saham. Hanya saja negatifnya tak tidak sedikit opsi bagi para broker yg ingin bereksperimen dengan beberapa produk investasi.
#3 Faktor yg Mempengaruhi Analisis Teknikal
Dalam exchanging saham seorang broker wajib menganalisis faktor-faktor yg mensugesti perubahan harga di pasar mulai dari yg terkecil. Dalam analisis teknikal exchanging saham, broker akan menganalisis mulai dari information terkecil semacam laporan keuangan perusahaan tersebut, kemudian sektor yg terkait perusahaan tersebut, baru kemudian merchant saham menganalisis keadaan negara. Sementara dalam exchanging forex seorang broker tak butuh menganalisis information perusahaan apapun. Karena perdagangannya pribadi terkait dengan valuta sebuah negara, jadi information yg wajib dianalisis merupakan keadaan negara yg satu serta negara lainnya.
#4 Fasilitas Short-Selling
Short selling merupakan sebuah instructional exercise yg dipakai dalam penjualan saham moniker forex di mana financial backer/merchant meminjam dana (on edge) untuk menjual saham yg belum dimiliki dengan harga tinggi. Harapannya financial backer/merchant mampu membeli kembali serta mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada dikala saham turun. Dalam exchanging forex tersedia fasilitas short-selling, sementara dalam pasar saham Indonesia fasilitas short-selling. Sebenarnya short-selling tersedia pada bursa efek Amerika Serikat, hanya saja BEI (Bursa Efek Indonesia) melarang aturan short-selling sebab pelaku short-selling mampu memicu turunnya IHSG. Mengapa?
Seperti yg telah disebutkan sebelumnya, seorang financial backer/merchant mampu menjual saham dengan meminjam dana untuk menjual saham assumed name forex yg belum dimiliki, apabila harga saham false name forex turun jadi financial backer/dealer akan mendapat keuntungan. Sementara apabila harga naik jadi financial backer/merchant akan merugi. Karena itu seringkali para financial backer/merchant pelaku short-selling seringkali dituduh menyebar talk palsu demi menurunkan harga pasar. Hal ini dikhawatirkan mampu merusak kualitas IHSG yg sebenarnya.
#5 Fluktuasi Pasar
Perbedaan yg lumayan signifikan tersedia pada fluktuasi pasar. Pasar forex mempunyai fluktuasi yg lebih tinggi daripada pasar saham. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan kapitalisasi pasar. Pasar forex mempunyai kapitalisasi pasar yg lebih besar daripada pasar saham. Misalnya apabila Kalian merupakan seorang merchant saham dengan modular Rp2 triliun. Dengan modular Rp2 triliun Kalian telah mampu membeli sebuah perusahaan dengan cara penuh. Sementara dalam exchanging forex kualitas Rp2 triliun bukanlah kualitas yg terlalu besar apabila dibandingkan dengan keseluruhan kapital yg diperdagangkan dalam pasar forex.
Exchanging Saham Berbeda dengan Trading Forex
Exchanging saham serta exchanging forex terbukti sekilas terkesan serupa ternyata ada tak sedikit perbedaan antara kedua tipe exchanging tersebut. Keduanya mempunyai kelebihan serta kekurangan masing-masing. Namun ada sebuah kesamaan dalam kedua exchanging tersebut.Kalian butuh mendalami lebih dalam tentang kedua tipe exchanging ini supaya mampu menemukan investasi mana yg lebih sesuai dengan kebutuhan Kalian sebab keduanya mempunyai karakter yg tak sama dalam expositions investasinya.